Masalah lingkungan sudah lama ramai
dibicarakan terutama sejak diselenggarakannya Konferensi PBB tentang
Lingkungan Hiudp di Stockholm, Swedia, pada tanggal 15 Juni 1972. Laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia kalau tidak boleh dibilang sebagai
ledakan penduduk merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab
timbulnya permasalahan lingkungan hidup. Belum lagi dampak negatif dari
pembangunan dan industrialisasi dimana-mana sehingga terjadinya
pencemaran lingkungan. Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan untuk
mencegah timbulnya dampak tersebut, tetap saja pencemaran tidak bisa
diabaikan begitu saja.
Masalah lingkungan hidup tidak bisa disepelekan atau dianggap sebagai
sesuatu yang lumrah di dunia yang semakin modern ini. Masyarakat kita
perlu disadarkan dari keterlenaan pesatnya industriaslisasi yang terjadi
di hampir seluruh belahan dunia. Pendidikan adalah salah satu sarana
yang paling tepat untuk memberikan pemahaman dini bagi anak-anak kita,
agar mereka mulai memahami dan menyadari bahwa lingkungan hidup akan
menjadi bencana bagi kehidupan manusia kelak di masa depan. Dampak
tersebut sejatinya sudah mulai kita rasakan mulai dari sekarang.
Dalam Deklarasi Tbilisi, 1977 (UNESCO )
disebutkan bahwa Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk
membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap
lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan
dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap
dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik
secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai
masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru.
Setidaknya terdapat tiga unsur penting yang
harus dipehatikan dalam pembelajaran materi Lingkungan Hidup, yaitu :
hati, pikiran dan keterampilan. Ketiga unsur tersebut tidak dapat
dipisahkan. Sentuhlah hatinya jika kita ingin membangkitkan kesadaran
manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Jika proses penyadaran
telah terjadi dan perubahan sikap serta pola pikir terhadap lingkungan
telah terjadi, maka secara perlahan-lahan kita dapat melakukan
peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan hidup
(pikiran). Kemudian setelah itu kita mulai memberikan keterampilan dalam
mengelola lingkungan hidup. Insya Allah… pendidikan ini bisa membantu
untuk mengurangi dampak lingkungan yang semakin parah dewasa ini.
Pendidikan Lingkungan Hidup berfokus pada:
- Kepedulian dan sensitifitas terhadap lingkungan hidup dan tantangannya.
- Pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidup dan tantangannya.
- Perubahan perilaku terhadap lingkungan hidup dan mengembangkan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
- Keahlian untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan lingkungan hidup.
- Partisipasi untuk menerapkan pengetahuan dan keahlian terkait program lingkungan hidup.
sumber : http://neng.nurhemah.sman2tangsel.sch.id/?p=110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar